Rintihan Ibu Pertiwi
Mengertilah, akan isyarat alam
Yang seakan menjerit merana
Yang tak berdaya menahan luka
Menahan luka yang sampai kejiwa
Luka yang terbuat demi memenuhi kepuasan
Kepuasan yang tak ada habisnya
Yang menyingkirkan belas kasihan
Yang menyingkirkan perikemanusiaan
Inikah yang dia dapat
Setelah memberikan semuanya
Semua yang kita butuhkan
Semua yang kita manfaatkan
Tak pernahkah kita memikirkan dirinya
Dia yang tak pernah mengeluh
Saat dia terus mengawasi dan menjaga
Walau dia sudah sangat rapuh
Kapankah ini akan berakhir
Pengorbanan yang malah di pertontonkan
Seakan mengisyaratkan kewajaran
Didalam sebuah kekejaman
Sampai kapankah ini akan terjadi?
Apakah akan berakhir hanya setelah dia tak berdaya
Yang akan membuat kita binasa
Dan terlambat menyesali semuanya
Apakah akan ada suatu perubahan
Yang bisa mengobati luka nya
Yang membuat dia bangkit
Yang membuat dia berhenti menjerit
Sadarkah kita, akan perbuatan kita
Yang semakin lama semakin menggila
Yang hanya di penuhi nafsu belaka
Tanpa memikirkan tersiksa nya sang bumi ibu pertiwi
Catatan keprihatinan seseorang yang seakan mendengar jeritan dari bumi ibu pertiwi
Pangalengan
Kamis , 17 Januari
Mia Fitriani
Yang seakan menjerit merana
Yang tak berdaya menahan luka
Menahan luka yang sampai kejiwa
Luka yang terbuat demi memenuhi kepuasan
Kepuasan yang tak ada habisnya
Yang menyingkirkan belas kasihan
Yang menyingkirkan perikemanusiaan
Inikah yang dia dapat
Setelah memberikan semuanya
Semua yang kita butuhkan
Semua yang kita manfaatkan
Tak pernahkah kita memikirkan dirinya
Dia yang tak pernah mengeluh
Saat dia terus mengawasi dan menjaga
Walau dia sudah sangat rapuh
Kapankah ini akan berakhir
Pengorbanan yang malah di pertontonkan
Seakan mengisyaratkan kewajaran
Didalam sebuah kekejaman
Sampai kapankah ini akan terjadi?
Apakah akan berakhir hanya setelah dia tak berdaya
Yang akan membuat kita binasa
Dan terlambat menyesali semuanya
Apakah akan ada suatu perubahan
Yang bisa mengobati luka nya
Yang membuat dia bangkit
Yang membuat dia berhenti menjerit
Sadarkah kita, akan perbuatan kita
Yang semakin lama semakin menggila
Yang hanya di penuhi nafsu belaka
Tanpa memikirkan tersiksa nya sang bumi ibu pertiwi
Catatan keprihatinan seseorang yang seakan mendengar jeritan dari bumi ibu pertiwi
Pangalengan
Kamis , 17 Januari
Mia Fitriani
Komentar
Posting Komentar