Sendiri

Kini hanya angin berhembus
Menyibak dedaunan di depan rumah,
Melambaikan pada diri, ranting itu .
Ada harapan, tetapi jadi kesakitan
Ada kerinduan, tetapi jadi ejekan
Kini, hanya hati.
Berpadu pada secangkir kopi di pagi hari
Menatap rongga rongga kehidupan
Bagaimana ini?
Akankah seindah pertama kita bertatap dua bola mata?
Atau lambaian tangan dengan ucapan selamat tinggal?
Ohh.. kini sadar, hati tak mungkin terus aku paksakan.
Kini hanya tinggal butiran kenangan, dan dedaunan atas kesaksian cinta kita.
Di atas langit semesta.

Komentar